Jelaskan morfologi tipe gunung strato vulkano pada gambar dibawah
Gambar
1 Tipe Gunung api strato vulcano
Morfologi gunung api strato adalah gunung api yang berbentuk kerucut dan
dibentuk dari perselingan endapan lava dan endapan piroklastik. Jenis magma
yang menyusun gunung api strato didominasi lava intermediet tersusun dari batuan
hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan
susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu
kerucut besar (raksasa) memiliki ciri kenampakan berupa Lereng curam, zona
subduksi, eksplosit. Contoh : Gunung merapi Proses
pembentukan Gunung api jenis ini terbentuk akbiat saat meletus, mengeluarkan material melalui
lubang kepundan yang bentuknya kental dengan letusan lemah. Pada saat terjadi
letusan kuat, magma dapat terlempar ke lereng-lereng gunung.
Tetapi,
pada saat terjadi letusan lemah secara berulang-ulang, sebagai akibat tekanan
dari dapur magma yang tenaganya kecil, maka magma tidak terlempar jauh
melainkan meleleh dan membeku di sekitar lubang kepundan, sehingga membentuk
kerucut dan terlihat berlapis-lapis. Ciri gunung api berbentuk kerucut adalah
memiliki bentuk puncak yang runcing atau lancip seperti kerucut. Bentuk gunung
api kerucut sering disebut sebagai gunung api strato.
Gambar 1 Tipe
Gunung api strato vulcano
Morfologi
gunung api adalah bentangalam yang dihasilkan dari aktivitas vulkanisme.
Endapan morfologi gunung api diklasifikasikan berdasarkan tipe magma dan jenis
material yang dikeluarkan. Terdapat 5 jenis morfologi gunung api, antara
lain :
· Morfologi gunung api strato adalah gunung api
yang berbentuk kerucut dan dibentuk dari perselingan endapan lava dan endapan
piroklastik. Jenis magma yang menyusun gunung api strato didominasi lava
intermediet. Proses pembentukan Gunung api jenis ini terbentuk akbiat saat meletus, mengeluarkan material melalui
lubang kepundan yang bentuknya kental dengan letusan lemah. Pada saat terjadi
letusan kuat, magma dapat terlempar ke lereng-lereng gunung.
Namun, pada saat terjadi letusan lemah secara
berulang-ulang, sebagai akibat tekanan dari dapur magma yang tenaganya kecil,
maka magma tidak terlempar jauh melainkan meleleh dan membeku di sekitar lubang
kepundan, sehingga membentuk kerucut dan terlihat berlapis-lapis. Ciri gunung api
berbentuk kerucut adalah memiliki bentuk puncak yang runcing atau lancip
seperti kerucut. Bentuk gunung api kerucut sering disebut sebagai gunung
api strato.
·
Morfologi gunung api shield (perisai) memiliki bentangalam
gunung api yang berbentuk seperti perisai yang dihasilkan dari lava yang
bersusun basalt. Karena sifatnya yang encer, magma basalt akan keluar ke segala
arah dari pusat erupsi dan akan membentuk morfologi seperti perisai. Gunung api ini disebut juga gunung api perisai
karena bentuknya seperti tameng. Tinggi gunung api ini tergolong rendah dengan
kemiringan landai karena jenis magma yang dikeluarkan bersifat cair atau
basalt. Gunung api ini banyak terbentuk di zona hot spot tengah
samudera seperti Gunung Kilauea dan Maona Loa di Hawaii
Proses pembentukan gunung api ini adalah ditinjau dari erupsinya cenderung
efusif (lelehan) cair secara terus menerus, sangat jarang ada letusan
eksplosif/ledakan. Akibatnya, lelehan material dari kawah menumpuk di
lereng/badan gunung hingga bentuknya seperti perisai.
· Morfologi kaldera adalah
bentangalam yang terbentuk sebagai hasil erupsi gunung api tipe eksplosif yang
menyebabkan kepundan gunung api runtuh sehingga membentuk kawah yang sangat
luas. Contoh kaldera di Indonesia adalah kaldera Bromo. Merupakan bentuk gunung
api yang berupa kawah gunung api luas yang disebabkan runtuhnya puncak gunung
api sebelumnya. Di dalam kompleks kawah biasanya akan muncul gunung api baru
seperti di Kalder , Kaldera Batur dan Yellowstone.
Morfogenesa
dari gunung api jenis ini berupa erupsi ledakan/eksplosif yang dahsyat, hingga
bagian gunung api tersebut ikut terlempar bersama ledakan material gunung api
tersebut. Contohnya adalah Gunung Kelud (pas dulu ada danaunya), Gunung Toba
(sekarang jadi danau).
DAFTAR PUSTAKA
Ari,
Dwi. 2015.“4 Ciri-Ciri Air Tanah Artesis – Pengertian dan
Jenis Air tanah”(o online : http://ilmu geografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/ciri-ciri-air-tanah-artesis)
Diakses pada tanggal 16
November 2016
Khoironi,
Budi. 2012. “Sifat Fisik Batuan Reservoir Porositas dan Permeabilitas”(online :https://budi khoironi.wordpress.com/2012/02/10/sifat-fisik-batuan-reservoir-porositas-dan-permeabilitas/
) Diakses
pada tanggal 16 November 2016
Malinda,
Giovani, 2016. “Proses Terbentuknya Air Tanah”(online : http://gurupintar.com/threads/ jelaskan-bagaimana-air-tanah-terbentuk.897/
) Diakses pada tanggal 16
November 2016
Rezky,Ahmad.
2010. “Terjadinya Geyser ” (online : http://rizgeo17.blogspot.co.id/2010/12/terjadinya -geyser.html#!/tcmbck ) Diakses pada tanggal 16
November 2016
Stepanus,
Hari. 2011. “Tenaga Eksogen Pelapukan Erosi Sedimentasi/” (online
: https://haristepanus. wordpress.com/2011/08/07/tenaga-eksogen-pelapukan-erosi-sedimentasi/
) Diakses pada
tanggal 16 November 2016